Banyak Lowongan Kerja Tetapi Susah Dapat Kerja

Dalam menyampaikan informasi ketersediaan lowongan kerja, perusahan memiliki banyak opsi untuk memilih media yang digunakan agar dapat menjaring calon karyawan potensial yang dibutuhkan.

Mulai dari situs web resmi perusahaan, job portal, koran, spanduk, brosur, hingga sosial media.  Terkadang perusahaan menggunakan salah satunya namun tidak sedikit juga perusahaan yang menggunakan semuanya sehingga informasi lowongan kerja dapat tersalurkan kepada jobseeker.

Saat ini ada banyak info loker yang dapat diperoleh dengan mudah oleh jobseeker, tetapi kenapa masih susah untuk dapat kerja. Alasannya ;

1. Vacancy tidak seberapa tapi menyebar informasi loker ke semua media, hal ini tentunya membuat lowongan tersampaikan kepada banyak jobseeker dan membuat jobseeker mengirimkan lamaran kerja melalui jalur yang berbeda. 

Namun karena banyak pintu penerimaan lamaran kerja, seringkali HR hanya memeriksa di salah satu jalur saja. Akibatnya banyak lamaran yang tidak terbaca sehingga membuat usaha banyak jobseeker menjadi sia-sia.

2. Memiliki niat yang berbeda juga bisa menjadi salah satu alasannya, dimana lowongan yang tersedia hanya menjadi ajang promosi bagi perusahaan untuk meningkatkan brand awareness. 

3. Dalam penerbitan informasi loker sering sekali tidak mencantumkan tanggal kadaluarsa, hal ini membuat jobseeker masih dapat melihat informasi loker meskipun saat ini posisi yang dibutuhkan sudah terisi.

Intinya berapa banyak waktu dan tenaga menjadi sia-sia saat kamu mencari kerja ?

Beberapa orang berkata, lakukan semuanya karena  kegagalan itu tidak terjadi selamanya. Kirimkan CV sebanyak-banyaknya maka salah satunya akan membuat kamu dapat kerja.

Namun dalam suatu aktivitas operasional, kita diharuskan untuk mengurangi atau bahkan meniadakan non value added activities. Selain itu juga menggunakan informasi untuk dapat merencanakan strategi dalam mencapai tujuan dengan resiko yang paling rendah.

Jadi apakah kamu masih ingin berjudi dalam mencari kerja dan mengirim CV ke semua loker yang ada, membuat usaha dan sumber daya menjadi sia-sia ?